Metode Pengajaran Budaya dalam Pembelajaran BIPA
Keywords:
budaya, Trihita Karana, BIPAAbstract
Para pemelajar BIPA sangat tertarik dengan nilai-nilai budaya nusantara, karena itulah pemberian nilai budaya sangat penting bagi pemelajar BIPA untuk mengayakan kemampuan berbahasanya. Bahkan kesalahan berbudaya bisa menjadi lebih serius dari kesalahan berbahasa. Tri Hita Karana merupakan nilai falsafah hidup harmonis dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia. Nilai hidup ini bersifat universal diyakini dapat menyeimbangkan dan menenteramkan sehingga kita dapat menjalani hidup dengan bahagia. Untuk mengajarkan kepada pemelajar BIPA perlu adanya metode pembelajaran yang tepat sehingga pemelajar BIPA dapat meresapi budaya tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap dua puluh mahasiswa pemelajar BIPA di kelas darmasiswa Politeknik Negeri Bali. Metode kuesioner dan observasi digunakan dalam pengumpulan data. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil tanggapan pemelajar BIPA terhadap beberapa metode yang diujicobakan dapat disimpulkan bahwa 96,7 % responden menyatakan bahwa metode pembelajaran budaya Tri Hita Karana ini sangat layak untuk mendukung proses pembelajaran BIPA. Ada beberapa metode yang diapresiasi oleh pemelajar BIPA, antara lain: tebak gambar, berlari sambil mengimla (running dictation), simak (observasi), dokumentasi video, pencelupan (immersion), dan debat. Di antara metode tersebut, metode pencelupan (immersion) paling digemari oleh pemelajar BIPA karena mereka secara langsung merasakan dan mengalami dalam kehidupan sehari-hari