Edukasi Lingkungan Dengan Program Bank Sampah Dalam Upaya Mewujudkan Kampung Iklim
DOI:
https://doi.org/10.31940/bp.v7i2.94-101Keywords:
limbah, proklim, prilaku 3R, bank sampahAbstract
Timbunan sampah yang tidak terkelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan diantaranya melepaskan gas rumah kaca (GRK) seperti gas methane (CH4) dan karbondioksida (CO2). Pembakaran sampah adalah sumber polusi yang menghasilkan CO2 menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan dan berkontribusi meningkatkan emisi GRK. Kelompok Wanita Tani (KWT) Harapan Baru sebagai mitra kegiatan pengabdian di Kenagarian Koto Tuo memiliki pengelolaan sampah yang belum berkelanjutan, dominan KWT membuang sampah dan melakukan pembakaran sampah sehingga berkontribusi menghasilkan gas CO2 dan CH4. Penurunan CH4 di daerah mitra dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga maupun masyarakat untuk mengurangi dampak sampah terhadap perubahan iklim. Pengabdian dilakukan dengan tujuan mengedukasi KWT dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan adalah ceramah, penyuluhan, demonstrasi, dan pelatihan, daur ulang sampah serta pendirian bank sampah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku KWT yaitu a) tidak ada lagi KWT dan anggotanya yang membuang dan membakar sampah, b) sampah basah/dapur diolah jadi kompos dengan teknologi komposter, MOL, POC. Sampah kering ditabung di bank sampah dan sebagian didaur ulang menjadi kerajinan tangan, c) telah beroperasional Bank Sampah Harapan Baru. Bank Sampah sebagai tempat pertemuan kegiatan lainnya seperti pengajian, tabungan hari raya, dan penyuluhan pertanian oleh Dinas Pertanian Kabupaten. Pertemuan mitra rutin sesuai waktu operasional bank sampah, serta d) kreativitas lebih berkembang karena lebih banyak waktu bertemu di bank sampah untuk berdiskusi berbagai hal yang positif.